Aplikasi Pembatasan Ukuran Ikan yang Menjadi Sasaran Operasi Penangkapan Ikan dalam Manajemn Sumberdaya Perikanan
Oleh :
KHAIRUL IZZAH / G1D112014
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia sebagai
negara kepulauan (Archipelagic State)
memiliki sumberdaya ikan yang sangat besar dan memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi, dimana perairan Indonesia memiliki 27,2 % dari seluruh spesies
flora dan fauna yang terdapat di dunia yang meliputi 12,0 % mamalia, 23,8 %
amphibi, 31,8 reptilia, 44,7 % ikan, 40,0 % molluska dan 8,6 % rumput laut.
Potensi sumberdaya ikan
meliputi : SDI pelagis besar, SDI pelagis kecil, sumberdaya udang peneid dan
krustasea lainnya, SDI demersal, sumberdaya moluska dan teripang, sumberdaya
cumi-cumi, sumberdaya benih dan komersial, sumberdaya karang, sumberdaya ikan
hias, sumberdaya penyu laut, dan sumberdaya rumput laut.
Menurut data tahun 2004, kondisi sumberdaya
ikan untuk perairan laut adalah sebagai berikut : potensi lestari (MSY) sebesar
6,4 juta ton/tahun, jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar
5,12/tahun atau 80 % dari MSY, dan produksi tahunan sebesar 4,7 juta ton atau
73,4 % dari MSY, sedangkan untuk perairan umum yang berupa danau, waduk, sungai
dan genangan air lainnya seluas 54 juta ha memiliki potensi perkiraan 800-900
ribu/tahun, dan produksi tahunan saat
ini sebesar 325 ton atau 35 % dari potensi.) untuk memanfaatkan sumberdaya ikan
Indonesia pemerintah melalui Dapartemen Kelautan dan Perikanan mencangkan
kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan dalam rangka pengelolaan perikanan yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui bagaimana batasan-batasan
ukuran-ukuran ikan yang ditangkap beserta tujuannya.
II. PEMBAHASAN
Pada
usaha penangkapan ikan yang perlu di perhatikan salah satunya adalah ukuran
ikan yang boleh ditangkap atau ikan yang layak tangkap, hal ini bertujuan untuk
menjaga kelestarian sumberdaya perikanan yang ada.
Penetapan ukuran ikan
yang akan ditangkap juga ditentukan oleh jenis ikannya masing-masing, setiap jenis
ikan berbeda ukuran layak tangkapnya. Misalnya pada ikan tuna yang memiliki
bermacam-macam jenis maka ukurannya berbeda-beda pula untuk ukuran layak
tangkapnya. Ikan tuna memiliki panjang (SL atau FL) minimal dimana ikan pernah
memijah satu kali guna menjamin ketersediaan sumberdaya ikan dalam jangka
panjang.
Untuk mengukur ikan
yang akan ditangkap maka yaitu dengan mengukur mata jarring alat tangkap
tersebut, karena ukuran mata jaring sangat menentukan ukuran ikan yang dapat
ditangkap. Ukuran mata jaring biasanya diukur sebagai jarak antara dua sampul
yang berseberangan pada saat mata jaring tersebut ditarik sehingga dua simpul
yang berseberangan lainnya bertemu.
Pengaturan ukuran ikan
yang ditangkap dengan menentukan ukuran mata jaring minimum (mesh size) dimungkinkan karena lolosnya atau
tertangkapnya ikan oleh alat penangkapan ikan yang terbuat dari bahan jaring
sangat ditentukan oleh perbandingan (relatif)
antara ukuran lingkar tubuh ikan (body
girth) terhadap keliling mata jaring (mesh
perimeter).
Pada operasi penagkapan
ikan yang menerapkan metode menyaring (filtering),
seperti trawl, untuk ikan yang memiliki lingkar tubuh yang terlalu kecil
dibandingkan dengan keliling mata jaring maka peluang ikan-ikan tersebut untuk
tertangkap kecil. Sebaliknya, semakin besar ukuran ikan (lingkar tubuh) maka
kan semakin besar juga peluang ikan-ikan tersebut untuk tertangkap. Hal ini
dapat mudah dipahami karena ikan yang terlalu besar tidak akan dapat meloloskan
diri dari kepungan jaring. Pada jaring trawl, semakin mendekati bagian code end ukuran mata jaringnya semakin
kecil, dan ikan akan terkumpul pada bagian code
end oleh karena itu bisanya ukuran ikan yang tertangkap jaring trawl, akan
beragam mulai dari ikan berukuran kecil hingga yang berukuran besar.
Pada operasi penagkapan
ikan yang menerapkan metode menjerat tubuh ikan (tangling) jika ikan memiliki lingkaran tubuh baik yang terlalu
kecil ataupun yang terlalu besar maka peluang tertangkap ikan-ikan tersebut adalah
kecil. Sebaliknya ikan-ikan yang memiliki kisaran ukuran tertentu memiliki
peluang tertangkap lebih tinggi dibandingkan dengan ikan-ikan yang berukuran
berbeda. Hal ini dapat dengan mudah dipahami karena jika terlalu kecil maka
tubuh ikan akan dengan mudah lolos melewati mata jaring dan tidak akan
terjerat. Demikian juga jika tubuh ikan terlalu besar maka tubuh ikan maka tubuh
ikan tersebut tidak akan terjerat mata jaring. Ikan hasil tangkapan jaring
insang biasanya berukuran relatif seragam, sesuai dengan ukuran mata jaring dan
panjang ikan yang optimum tertangkap.
Misalnya pada
pengelolaan Taman Laut Great Barrir reff di Australia menetapka
peraturan-peraturan mengenai kegiatan penangkapan ikan salah satunya ukuran
ikan yang boleh ditangkap. Sebagai contoh, jumlah kakap merah yang disebut red emperor (Lutjanus) dan ikan lencam yang disebut red throat emperor (Lethrinus) yang boleh dibawa oleh seorang
pemancing paling banyak adalah 10 ekor ikan dan panjang setiap ekoranya minimum
35 cm. Peraturan tentang ukuran ikan yang boleh ditangkap tersebut akan
memberikan implikasi pada komposisi hasil tangkapan yang dicirikan oleh ikan-ikan
yang ukurannya memenuhi peraturan legal
size.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang
sapat diambil dari penilisan paper ini adalah penerapan penetapan ukuran ikan
yang di tangkap bertujuan untuk ketersediaan sumberdaya ikan yang
berkelanjutan.
Masing-masing jenis
ikan memiliki ukuran yang berbeda untuk layak tangkapnya. Pengukuran ikan yang
akan ditangkap di tentukan oleh ukuran mata jarring.
B. Saran
Sebaiknya
kita sebagai manusia harus bisa mengelola sumberdaya perikanan dengan baik agar
terciptanya sumberdaya perikanan yang beraneka ragam dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Habibi,
dkk. 2011. Seri Panduan Skala Kecil
Perikanan Tuna-Panduan Penanganan dan Penangkapan.
Nuitja.
2010. Manajemen Sumberdaya Perikanan.
Bogor
Mallawa,
2006 Pengelolaan Sumberdaya Ikan
Berkelanjutan dab Bsrbasis Masyarakat. Makassar

1 komentar:
The Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City starts with $1M
The Borgata Hotel Casino 나주 출장안마 & Spa will run 김포 출장샵 daily from 10:00 a.m. to 10:00 p.m. and 영주 출장마사지 offers non-refundable 정읍 출장마사지 hotel rooms with free 당진 출장안마 Wi-Fi and a garden
Posting Komentar