I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung hidup dengan cara berkelompok. Berbagai kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan dalam membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal. Mulai dari kelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang yang berasal dari suatu daerah yang sama. Berikut ini adalah pengertian dan definisi kelompok:
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kelompok merupakan kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah societ yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita kemukakan beberapa definisi dari para ahli tentang pengertian masyarakat sebagai berikut:
• Selo Soemardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
• Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin, Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.
• Max Weber pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
Terbentuknya masyarakat karena adanya kesatuan keinginan ataupun kesatuan cita-cita. Kesamaan tersebut akan membentuk adanya kelompok masyarakat yang mempunyai kesamaan arah dan tujuan.
Dalam usaha pada masyarakat, ada beberapa metode yang biasa digunakan yaitu metode tradisional dan modern. Pada usaha dengan manajemen tradisional baik itu pemimpin dan penggerak suatu usaha biasanya berasal dari kerabat sendiri, sedangkan untuk metode usaha yang dijalankan secara modern dengan adanya manajemen yang leih teratur dan terkendali. Adanya karyawan dalam setiap bidang dan posisi yang diberikan biasanya sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
B. Tujuan Pengamatan
1. Untuk mengetahui kelompok masyarakat, khususnya pada usaha pemancingan di daerah Pinus raya.
2. Mengetahui cara kerja dan metode yang digunakan dalam mengelola usaha pemancingan tersebut.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kelompok merupakan kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah societ yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita kemukakan beberapa definisi dari para ahli tentang pengertian masyarakat sebagai berikut:
• Selo Soemardjan, masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
• Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin, Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.
• Max Weber pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
Terbentuknya masyarakat karena adanya kesatuan keinginan ataupun kesatuan cita-cita. Kesamaan tersebut akan membentuk adanya kelompok masyarakat yang mempunyai kesamaan arah dan tujuan.
Dalam usaha pada masyarakat, ada beberapa metode yang biasa digunakan yaitu metode tradisional dan modern. Pada usaha dengan manajemen tradisional baik itu pemimpin dan penggerak suatu usaha biasanya berasal dari kerabat sendiri, sedangkan untuk metode usaha yang dijalankan secara modern dengan adanya manajemen yang leih teratur dan terkendali. Adanya karyawan dalam setiap bidang dan posisi yang diberikan biasanya sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
B. Tujuan Pengamatan
1. Untuk mengetahui kelompok masyarakat, khususnya pada usaha pemancingan di daerah Pinus raya.
2. Mengetahui cara kerja dan metode yang digunakan dalam mengelola usaha pemancingan tersebut.
II. HASIL OBSERVASI
Observasi yang kami lakukan di tempat pondok makan wisata pemancingan pinus raya pada hari Sabtu, 06 April 2013 pada pukul 11.00-12.00 dengan wawancara langsung dengan pemilik tempat pemancingan tersebut.
Usaha pemancingan dilakukan sejak tahun 2007 , hingga berjalan selama dua tahun kemudian usaha tersebut berpindah tangan kepada bapa Tavip, dan usaha tersebut berjalan hingga sekarang atau sekitar 4 tahun. Usaha ini berawal dari hobi yang kemudian tersalur dari ide untuk mengelola sebuah kolam pemancingan. Pada usaha ini tidak terdapat adanya sebuah struktur organisasi, karena usaha pemancingan ini dikelola oleh bapa Tavip beserta anggota keluarga, hanya saja usaha ini terdiri atas pemimpin yaitu bapa Tavip sendiri, sedangkan bendahara di pegang oleh ibu Anida. Pada usaha ini hanya terdapat 2 orang karyawan dengan gajih 1.400.000,- / bulan. Tempat pemancingan ini di targetkan untuk semua jenis kalangan tanapa terkecuali. Namun pelanggan yang sering memancing di tempat ini kebanyakannya dari kalangan laki-laki. Orang-orang yang biasanya datang untuk memancing di tempat ini berasal dari daerah landasan ulin, banjarbaru, dan Banjarmasin. Tempat ini di buka dari jam 08.00 pagi hingga jam 08.00 malam, dan untuk biaya pemancingan berkisar dari 25.000 – 35.000 tergantung dari jenis ikan, proses pembayaran berlaku selama seharian penuh hingga waktu di tutupnya tempat ini. Harga untuk memancing ikan mas dalam 1 hari sebesar 35.000 dan untuk memancing ikan bawal dalam satu hari sebesar 25.000. Untuk penghasilan perhari, biasanya diperoleh hingga 100.000,- . Pemasukan ikan kedalam kolam pemancingan dilakukan secara perhari, tergantung dari jumlah orang yang memancing. Adapun sumber air yang ada di sini yaitu bersumber dari irigasi.
Pada pemeliharaan ikan bawal dilakukan dari ukuran benih hingga ikan berumur 5 bulan. Setelah itu ikan di masukkan kedalam kolam pemancingan. Untuk ikan mas di suplay dari daerah riam kanan, langsung dengan ukuran konsumsi. Di tempat ini juga menyediakan umpan untuk memancing ikan, dengan harga penjualan perbungkusnya berkisar antara 6.000 hingga 8.000. Adapun nama untuk umpan ikan mas yaitu super gandum madu. Pakan ikan untuk pembesaran dilakukan dengan menggunakan pellet. Selain usaha pemancingan, di tempat ini juga melakukan pembibitan ikan nila. Karena kolam yang dimiliki oleh bapak tavip hanya 2 unit kolam, sehingga memerlukan kolam tambahan yang dilakukan dengan menyewa kolam milik orang yang ada disana. Dengan harga sewa kolam perbuahnya sebesa 1.000.000 / bulan. Untuk kolam pemancingan berukuran sebesar 20 x 22 m, dan untuk ukuran kola pembesaran berukuran sebesar 12 x 40 m. Usaha pemancingan ini masih dijalankan dengan metode tradisional yaitu dengan memanfaatkan keluarga sebagai penggerak usaha. Hal ini dikarenakan lebih mudah dan nyaman dalam mengatur karyawan jika tu terdiri dari keluarga sendiri. Karyawan tersebut digajih dengan kisaran cukup besar, sehingga walaupun bekerja di tempat sanak famili tetapi mereka masih memperoleh pendapatan yang layak seperti bekerja di tempat lain.
III. PENUTUP
Usaha pemancingan dilakukan sejak tahun 2007 , hingga berjalan selama dua tahun kemudian usaha tersebut berpindah tangan kepada bapa Tavip, dan usaha tersebut berjalan hingga sekarang atau sekitar 4 tahun. Usaha ini berawal dari hobi yang kemudian tersalur dari ide untuk mengelola sebuah kolam pemancingan. Pada usaha ini tidak terdapat adanya sebuah struktur organisasi, karena usaha pemancingan ini dikelola oleh bapa Tavip beserta anggota keluarga, hanya saja usaha ini terdiri atas pemimpin yaitu bapa Tavip sendiri, sedangkan bendahara di pegang oleh ibu Anida. Pada usaha ini hanya terdapat 2 orang karyawan dengan gajih 1.400.000,- / bulan. Tempat pemancingan ini di targetkan untuk semua jenis kalangan tanapa terkecuali. Namun pelanggan yang sering memancing di tempat ini kebanyakannya dari kalangan laki-laki. Orang-orang yang biasanya datang untuk memancing di tempat ini berasal dari daerah landasan ulin, banjarbaru, dan Banjarmasin. Tempat ini di buka dari jam 08.00 pagi hingga jam 08.00 malam, dan untuk biaya pemancingan berkisar dari 25.000 – 35.000 tergantung dari jenis ikan, proses pembayaran berlaku selama seharian penuh hingga waktu di tutupnya tempat ini. Harga untuk memancing ikan mas dalam 1 hari sebesar 35.000 dan untuk memancing ikan bawal dalam satu hari sebesar 25.000. Untuk penghasilan perhari, biasanya diperoleh hingga 100.000,- . Pemasukan ikan kedalam kolam pemancingan dilakukan secara perhari, tergantung dari jumlah orang yang memancing. Adapun sumber air yang ada di sini yaitu bersumber dari irigasi.
Pada pemeliharaan ikan bawal dilakukan dari ukuran benih hingga ikan berumur 5 bulan. Setelah itu ikan di masukkan kedalam kolam pemancingan. Untuk ikan mas di suplay dari daerah riam kanan, langsung dengan ukuran konsumsi. Di tempat ini juga menyediakan umpan untuk memancing ikan, dengan harga penjualan perbungkusnya berkisar antara 6.000 hingga 8.000. Adapun nama untuk umpan ikan mas yaitu super gandum madu. Pakan ikan untuk pembesaran dilakukan dengan menggunakan pellet. Selain usaha pemancingan, di tempat ini juga melakukan pembibitan ikan nila. Karena kolam yang dimiliki oleh bapak tavip hanya 2 unit kolam, sehingga memerlukan kolam tambahan yang dilakukan dengan menyewa kolam milik orang yang ada disana. Dengan harga sewa kolam perbuahnya sebesa 1.000.000 / bulan. Untuk kolam pemancingan berukuran sebesar 20 x 22 m, dan untuk ukuran kola pembesaran berukuran sebesar 12 x 40 m. Usaha pemancingan ini masih dijalankan dengan metode tradisional yaitu dengan memanfaatkan keluarga sebagai penggerak usaha. Hal ini dikarenakan lebih mudah dan nyaman dalam mengatur karyawan jika tu terdiri dari keluarga sendiri. Karyawan tersebut digajih dengan kisaran cukup besar, sehingga walaupun bekerja di tempat sanak famili tetapi mereka masih memperoleh pendapatan yang layak seperti bekerja di tempat lain.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang dilakukan langsung di tempat pemancingan di daerah Pinus raya diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Kelompok merupakan kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
3. Kelompok masyarakat terbentuk karena adanya persamaan arah maupun tujuan.
4. Dalam uaha yang di jalankan oleh bapak Tayib masih manajemen usaha secara tradisional yaitu degan keluarga sebagai penggerak.
5. Usaha tersebut berawal dari hobi kemudian berlanjut pada keinginan memiliki usaha pemancingan.
6. Pendapatan bapak Tayib dari usaha pemancingan tersebut cukup besar.
B. Saran
Sebaiknya lebih sering dilakukan observasi keberbagai tempat dan berbagai macam kelompok masyarakat agar diperoleh pemahaman yang mendalam dengan melihat dan menjadi bagian dari mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Hartomo. Arnicun Aziz, 1999. Ilmu Sosial Dasar. Bumi Aksara. Jakarta
Maryati kun. Juju Suryati, 1999. Sosiologi 1 untuk SMU Kelas 2. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta
Dari hasil observasi yang dilakukan langsung di tempat pemancingan di daerah Pinus raya diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Kelompok merupakan kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu.
3. Kelompok masyarakat terbentuk karena adanya persamaan arah maupun tujuan.
4. Dalam uaha yang di jalankan oleh bapak Tayib masih manajemen usaha secara tradisional yaitu degan keluarga sebagai penggerak.
5. Usaha tersebut berawal dari hobi kemudian berlanjut pada keinginan memiliki usaha pemancingan.
6. Pendapatan bapak Tayib dari usaha pemancingan tersebut cukup besar.
B. Saran
Sebaiknya lebih sering dilakukan observasi keberbagai tempat dan berbagai macam kelompok masyarakat agar diperoleh pemahaman yang mendalam dengan melihat dan menjadi bagian dari mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Hartomo. Arnicun Aziz, 1999. Ilmu Sosial Dasar. Bumi Aksara. Jakarta
Maryati kun. Juju Suryati, 1999. Sosiologi 1 untuk SMU Kelas 2. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar